Rabu, 12 Mei 2010

PENYEJUK JIWA ; BERDZIKIRLAH SUNGGUH SANGAT BANYAK KEUNTUNGAN DARINYA.

Satu Jam Untuk Kebahagiaan Dunia Akhirat
Manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya syaithan. Kelengahan sedikit saja, syaithan akan bisa menjermusukan seseorang ke dalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup seseorang. Berikut ini adalah 7 amal penting yang akan menjamin seseorang terhindar dari kondisi negatif itu. Dengan melakukan 7 program ini, seseorang akan diampuni dosanya, dilindungi dari fitnah kubur, dibangunkan rumah di surga, dikabulkan do�anya, dilindungi dari kefakiran, dicukupi kebutuhannya, dibebaskan dari perasaan gelisah. Uniknya lagi, semua hal itu dapat diperoleh hanya dengan membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit atau 1 jam saja.

1.
Melakukan 12 rakaat sunnah rawatib. Yakni, 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat bada zuhur, 2 rakaat setelah maghrib, dan 2 rakaat setelah isya.
Manfaat yang diharapkan: Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga bagi orang yang senantiasa melakukannya.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, �Barangsiapa yang solat dalam satu hari sebanyak 12 rakaat, sunnah, Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.� (HR Muslim)
2.
Sholat dua rakaat tahajjud. Faidah yang diharapkan: Dikabulkannya do�a, diampunkannya dosa, dan dicukupi Allah kebutuhannya. Dalil: Sabda Rasulullah saw, �Allah sw turun setiap malam ke langit dunia, di saat sepertiga malam terakhir dan mengatakan, �Siapa yang berdo�a kepadaku, pasti aku kabulkan. Siapa yang meminta padaku,pasti aku berikan, dan siapa yang memohon ampun padaku, pasti aku ampuni. (HR. Bukhari)
3.
Melakukan sholat duha 2 raka�at, 4 rakaat atau 8 rakaat. Manfaat yang diharapkan: Bernilai shadaqah dari seluruh persendian tulang. Dalil: Rasulullah saw bersabda, �Setiap persendian kalian adalah sadakah, setiap tasbih adalah sadakah, setiap tahmid adalah sadakah, setiap tahlil adalah adakah, setiap takbir adalah sadakah, setiap anjuran pada kebaikan adalah sadakah, setiap larangan dari yang mungkar adalah sadakah, dan semuanya akan mendapat ganjaran yang sama dengan melakukan shalat dua rakaat dari shalat duha.
4.
Membaca surat Al Mulk. Manfaat yang diharapkan: Diselamatkan dari adzab kubur. Dalil : Rasulullah saw bersabda, �Sesungguhnya ada salah satu surat dri Al Qur`an yang terdiri dari 30 ayat. Ia akan memberi syafaat pada seseorang dengan pengampunan dosa. Yaitu surat �tabarakallazi biyadihil mulk.� (HR Turmudzi dan Ahmad. Turmudzi mengatakan, ini adalah hadits hasan)
5.
Mengatakan : Laailaaha illallah wah dahu laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa hua ala kulli syai�in qadir dalam satu hari seratus kali. Manfaat yang diharapkan: Terpelihara dari gangguan syaitan selama satu hari, dihapuskan 100 kesalahan dan memperoleh 100 kebaikan.
Dalil : Rasulullah saw bersabda, �Barangsiapa yang mengatakan �Laa ilaaha illallah wah dahuu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ala kulli syai�in qadiir�, maka ia akan mendapat pahala seperti membebaskan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan, dihapuskan 100 kesalahannya, dan ia akan terpelihara dari syaitan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorangpun yang lebih baik dari apa yang ia peroleh dari hari itu, kecuali ada orang yang beramal lebih dari itu.�
6.
Shalawat atas Nabi Muhammad saw sebanyak 100 kali.
Faidah yang diharapkan: Bebas dari bakhil dan mendapat balasan shalawat dari Allah swt. Dalil: Rasulullah saw bersabda, �Barangsiapa yang bershalawat atas diri saya maka Allah akan mendo�akannya sebanyak sepuluh kali.� (HR. Muslim)

Hadits Rasulullah saw: Orang yang bakhil adalah orang yang bila namaku disebut di hadapannya, kemudian ia tidak bershalawat kepadaku. (HR Turmudzi)
7.
Mengatakan Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil aziim.
Faidah yang diharapkan: Ditanamkan di surga untuk yang melakukannya 100 batang pohon. Dalil: Rasulullah saw bersabda, �Barangsiapa yang melazimkan istighfar, maka Allah akan memberikan padanya jalankeluar di setiap kesempitan, penyelesaian dari setiap kegundahan, dan diberikan rizki dari sesuatu yang tidak diduga-duga. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim)

Selain tujuh amalan di atas, tentu saja kita harus mengerti bahwa iman dalam Islam bukanlah sekedar sholat,dzikir dan bacaan Al Quran, tapi mencakup perbuatan dan prilaku kita dalam berhubungan sesama manusia. Rasulullah menyebutkan, �Senyum anda kepada saudara anda adalah shadakah, danperintah kepada yang ma�ruf serta larangan dari yang mungkar itu shadakah, petunjukmu pada seorang asing yang tersesat itu sedekah, engkau menuntun orang yang sulit melihat itu shadakah, menyingkirkan batu dan duri dari jalan itu adalah sadakah, dan engkau membantu mengambilkan air untuk sahdaramu itu adalah sedekah.� Hadits riwayat Turmudzi ini menunjukkan bahwa kebaikan seorang muslim, selain ditunjang oleh kebaikan bathinnya juga harus diimplementasikan dalam kebaikannya dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya
Manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya syaithan. Kelengahan sedikit saja, syaithan akan bisa menjermusukan seseorang ke dalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup seseorang. Berikut ini adalah 7 amal penting yang akan menjamin seseorang terhindar dari kondisi negatif itu. Dengan melakukan 7 program ini, seseorang akan diampuni dosanya, dilindungi dari fitnah kubur, dibangunkan rumah di surga, dikabulkan do�anya, dilindungi dari kefakiran, dicukupi kebutuhannya, dibebaskan dari perasaan gelisah. Uniknya lagi, semua hal itu dapat diperoleh hanya dengan membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit atau 1 jam saja.



PENYEJUK JIWA ; BERDZIKIRLAH SUNGGUH SANGAT BANYAK KEUNTUNGAN DARINYA.


1. ASTAGHFIRULLAH (aku memohon ampun kepada Allah)
siapa yang membiasakan diri untuk membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitan dan kelapangan dari setiap kesedihan...Allah akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak di sangka-sangka. ( H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah ).
Rosulullah SAW beristighfar kepada Allah lebih dari seratus kali dalam sehari.... Baca Selengkapnya

2. SUBHANALLAH (maha suci Allah)

apakah salah seorang kalian tidak sanggup untuk mendapatkan seribu kebaikan dalam setiap hari? Para sahabat bertanya, "bagaimana caranya wahai rosulullah? Beliau menjawab, " kalian hendaklah bertasbih (membaca SUBHANALLAH) sebanyak 100 kali, maka kelak akan di catat baginya seribu kebaikan atau akan di hapus darinya seribu keburukan. ( H.R. Muslim dan Tirmidzi )

3. SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI (maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya)

siapa yang mengucapkan SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI sebanyak seratus kali dalam sehari, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya, meskipun (dosa-dosa tersebut) sebanyak buih di lautan. ( H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah )

4. SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI, SUBHANALLAH AL-AZHIM. (maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha suci Allah yang maha agung)

(ada) dua kata yang ringan di lidah (namun) berat di timbangan dan di sukai Robb yang maha penyayang kedua kata itu (adalah) : SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI, SUBHANALLAH AL-AZHIM. ( H.R. Bukhori-Muslim-Tirmidzi-Ibnu Majah-dan Ahmad ).

5. LA ILAHA ILLALLAH. (tidak ada sesembahan melainkan Allah).... Baca Selengkapnya

Sebaik-baiknya perkataan yang Aku dan para nabi sebelumKu ucapkan adalah LA ILAHA ILLALLAH. (tidak ada Tuhan selain Allah).
Dalam riwayat lain di sebutkan, pada suatu hari Rosulullah bersabda pada para sahabatnya, "perbaruilah iman kalian!" mereka bertanya, "bagaimana caranya agar kami dapat memperbarui iman kami, wahai Rosulullah? "beliau menjawab, "hendaklah kalian memperbanyak membaca LA ILAHA ILLALLAH. ( H.R. Tirmidzi ).

Benar hanya dengan membaca LA ILAHA ILLALLAH, LA MA 'BIDA ILLALLAH. (tidak ada sesembahan melainkan Allah, dan tidak ada yang patut di sembah kecuali Allah). Maka iman seseorang akan menjadi baru. Karena terkadang hati seseorang menjadi lemah atau menurun dan tidak merasakan apa yang ia rasakan sebelumnya, hati tidak mampu lagi mendorong untuk mengajarkan qiyamul-lail, menimbulkan rasa cinta kepada ibadah, serta tidak dapat merasakan manisnya bermunajat kepada Allah, dengan membaca bacaan ini, maka iman seseorang akan dapat di perbarui.


6. LA ILAHA ILLALLAH WAH DAHU LAA SYARIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA ALA KULLI SYAI'IN QADIR. (tidak ada sesembahan kecualh Allah, Robb satu-satunya dan tiada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya-lah segala puji, dan dia adalah maha berkuasa atas segala sesuatu).

Siapa yang membaca LA LLAHA ILLALLAH WAHDAHU, LA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ALA KULLI SYAI'IN QADIR. Sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya pahala yang sama dengan pahala memerdekakan sepuluh orang budak, akan di catat baginya seratus kebaikan, di berikan kepadanya sebuah benteng yang dapat menjaganya dari godaan setan sepanjang hari hingga datang waktu sore, dan tidak ada seorangpun yang datang dengan membawa pahala yang lebih baik dari pada apa yang di bawanya, kecuali orang-orang yang melakukan hal yang sama dengan jumlah lebih banyak. ( H.R. Bukhori-Muslim-Tirmidzi-Ibnu Majah-dan Ahmad ).

7. Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billaah (Tidak Ada Daya dan Kekuatan Kecuali Atas Izin Allah).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billaah, adalah salah satu harta simpanan milik Allah yang terdapat di dalam surga.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu daud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

8. Hasbiyallahu wa Ni’mal Wakil (Cukuplah Bagiku Hanya Allah Allah dan Dia adalah Sebaik-baik Penolong).

Arti dari kalimat “cukup bagiku hanya Allah” adalah bahwa cukup bagiku hanya Allah semata dan aku tidak membutuhkan yang lain selain Dia. Sedangkan maksud dari kalimat, “dan Dia adalah sebaik-baik wakil atau penolong” adalah Dia-lah sebaik-baik penolong dalam mengatasi semua permasalahan hidup, memenuhi semua kebutuhan, dan menghilangkan semua kegelisahan atau ketakutan.

Maka dari itu, apabila kita takut terjerumus dalam perbuatan maksiat, maka ucapkanlah “Hasbiyallahu wa Ni’mal Wakil.” Jika kita mengharapkan sesuatu atau takut kepada sesuatu, maka cukuplah hanya Allah sebagai penolong.

Ketika mengakhiri ibadah dzikir, jangan lewatkan untuk selalu menutupnya dengan pujian kepada Allah ta’ala serta bacaan shalawat kepada Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits Rasulullah disebutkan, “Siapa yang membaca shalawat kepadaku sebanyak satu kali, maka Allah akan membaca shalawat (menurunkan rahmat) kepadanya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim, Abu Daud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i).

Amal Shaleh Satu Menit
Coba Anda pikir-pikir, sesungguhnya banyak sekali jalan untuk mengerjakan amal kebajikan tanpa memerlukan usaha yang berat. Amal kebajikan itu dapat Anda kerjakan saat berjalan dengan kedua kaki Anda, mengendarai kendaraan, sedang berdiri atau duduk.

Dalam waktu satu menit, sebenarnya Anda dapat membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 15 kali. Rasulullah bersabda: “Demi Dzat yang menguasai diriku, sesungguhnya nilai surat Al-Ikhlas serupa dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Bukhari)
Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca surat Fatihah sebanyak lima kali. Rasulullah pernah berkata kepada Ibnu Ma’ali, “Aku hendak mengajarimu sebuah surat yang nilainya lebih utama di antara surat-surat yang ada dalam Al-Qur’an.” Kemudian beliau melanjutkan, “(Yaitu) bacalah ‘alhamdulillahi rabbi alamîn’, yaitu surat Al-Fatihah, dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadaku.” (HR.Bukhari)

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca kalimat “subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-azhîm” sebanyak 50 kali. Rasulullah pernah bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lisan dan berat di timbangan, dan dua-duanya disenangi oleh Allah, yaitu kalimat ’subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-azhîm’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca kalimat “subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimâtihi” sebanyak 10 kali.

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca shalawat atas Nabi sebanyak 20 kali, di mana bacaan itu sama halnya Anda membaca shalawat atas Nabi sebanyak 200 kali.

Dalam waktu satu menit, Anda bisa memohon ampunan kepada Allah lebih dari 70 kali. Memohon ampun kepada Allah dapat menyebabkan terhapusnya dosa, masuk surga, menghilangkan malapetaka, memudahkan segala urusan, mendapat karunia baik berupa harta maupun anak-anak.

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca kalimat “lâ ilâha illa Allah wahdahu la syarîkalah lahu al-mulk wa lahu al-hamd wa huwa ala kulli syai qadir” sebanyak 20 kali.
Rasulullah bersabda,”Barang siapa yang membaca kalimat ‘lâ ilâh illa Allah wahdahu la syarîkalah lahu al-mulk wa lahu al-hamd wa huwa ala kulli syai qadir’ sebanyak 10 kali, maka dia seperti seseorang yang telah memerdekakan empat jiwa dari seorang anak seperti Nabi Ismail.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca kalimat “la haula wa la quwata illa billahi” sebanyak 40 kali. Diriwayatkan dari Abu Musa, bahwa Rasulullah pernah bersabda kepadanya, “Tidakkah kamu ingin aku beritahukan tentang harta simpanan di antara harta simpanan yang terdapat di surga?” Abu Musa menjawab, “Baiklah, wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Bacalah kalimat ‘la haula wa la quwwata illa billahi’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam waktu satu menit, Anda bisa membaca kalimat “subhanallah wa bihamdihi” sebanyak 100 kali. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang membaca kalimat ’subhanallah wa bihamdihi’ sebanyak 100 kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan dilebur, walaupun dosa-dosanya seperti buih air laut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, dalam waktu satu menit pula, sebenarnya Anda bisa mencegah kemungkaran dengan hikmah dan tutur kata yang baik. Atau menganjurkan berbuat kebajikan, mementingkan arti sebuah nasehat untuk sahabat, turut berbelasungkawa atas seseorang yang ditimpa musibah, menyingkirkan benda yang menghalang-halangi jalan umum.Semua ini termasuk jenis amal kebajikan.

Dalam waktu satu menit, bisa jadi Anda dapat menggapai ridha Allah. Maka Allah akan mengampuni dosa-dosa Anda, dan waktu satu menit itu merupakan bekal Anda saat hari kiamat tiba.

Dalam kitab al-Durar, sebuah kitab yang ditulis untuk menasehati anaknya, terutama dalam bab Melembutkan Hati; Upaya Menasehati Anak, Ibnu Qayyim al-Jauzi berkata, “Ketahuilah wahai anakku, sesungguhnya hari mencakup jam, dan setiap jam mencakup hembusan nafas, dan setiap hembusan nafas adalah bekal. Maka dari itu, hati-hatilah jangan sampai saat menghembuskan nafas tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat. Maka pada hari kiamat kamu akan menyaksikan dirimu hanya sebuah tempat yang kosong dan kamu akan menyesal.”

“Coba anda perhatikan setiap waktu yang anda lewati, apa saja yang telah anda kerjakan. Jangan anda menyia-nyiakan waktumu kecuali sebisa mungkin anda berusaha berbuat kebajikan. Jangan biarkan dirimu tidak melakukan pekerjaan apa pun. Dan hendaklah anda membiasakan diri beramal kebajikan dan terus-menerus memperbaikinya. Semoga saja amal kebajikan itu menjadi simpanan amalmu saat di kubur dan akan membahagiakanmu saat hari kiamat tiba.”

Sabtu, 08 Mei 2010

Weekend ( Liburkah Jum'at menurut Islam? )

Yahudi dan Nashrani menggunakan hari raya mingguannya untuk libur. Yahudi libur di hari Sabtu. Nashrani libur di hari Minggu.

Apakah umat Islam libur pula hari Jum'at ?

Bani Isroil memang dikisahkan di dalam Al-Quran diperintahkan libur pada hari Sabtu dan diperintahkan mengisi sabtu itu dengan beribadah kepada Allah. Para pelanggar ketentuan hari sabtu ini dihukum dengan dikutuk menjadi "kera yang hina" (Q.S. Al-Baqoroh : 63-66)

Apakah umat Nabi Muhammad s.a.w. sama diperintahkan libur pada hari jum'at dan mengisi hari jum'at dengan beribadah kepada Allah SWT seperti bani Isroil ?

Mari kita jelajahi.

Al-Quran petunjuk bagi umat Muhammad s.a.w. menunjukkan hukum jum'at pada surat Al-Jumu'ah ayat 9 - 11.

Ayat 9 berbicara tentang sebelum shalat jum'at :

"Hai orang-oran yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui"

Pada ayat 9 ini jelas, bahwa sebelum adzan shalat jum'at dikumandangkan, umat muhammad s.a.w. diperkenankan untuk berdagang dan melakukan aktifitas (keduniawian) lainnya. Seluruh aktifitas itu harus ditinggalkan saat adzan dikumandangkan. Dengan demikian jelaslah bahwa sebelum shalat jum'at bukan waktu libur bagi umat Muhammad s.a.w.

Ayat 10 berbicara tentang setelah shalat jum'at :

"Apabila shalat telah selesai ditunaikan, maka bertebaranlah kalian di muka bumi ; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung"

Pada ayat sembilan ini jelas bahwa setelah selesai shalat jum'at diperintahkan untuk beraktifitas mencari karunia Allah (rizki dan ilmu di antaranya). Dengan demikian jelaslah bahwa setelah shalat jum'at bukan waktu libur bagi umat Muhammad s.a.w.

Dengan dua ayat ini ditunjukkan bahwa sebelum dan sesudah shalat jum'at bukanlah waktu libur bagi umat Muhammad s.a.w. Dengan demikian tidak pada tempatnya umat Muhammad s.a.w. membuat jum'at sebagai hari libur, karena tidak sesuai dengan petunjuk Al-Quran.

Ayat 11 berbicara tentang peringatan meninggalkan shalat jum'at :

"Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar menuju kepadanya (perniagan dan permainan) dan mereka meninggalkan kamu sedang berdiri (berkhuthbah). Katakanlah, "Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dari pada permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rizki."

Ayat ini jelas menunjukkan ada dua hal yang membuat orang meninggalkan shalat jumat, yaitu aktifitas ekonomi dan permainan (bersenang-senang / berekreasi)

Bila kajian kita arahkan kepada kondisi sosial yang ada, kita temukan ;

Pertama, aktifitas ekonomi yang sedemikian padat. Apabila kita melaksanakan begitu saja sesuai dengan teks ayat 9, maka banyak orang akan tertinggal khuthbah, bahkan tertinggal shalat jum'ah. Mengapa ?

Orang baru meninggalkan aktifitasnya saat adzan berkumandang. Saat itu mereka perlu waktu untuk bergerak menuju masjid tempat shalat jum'at dan bersuci untuk melaksanakan shalat jum'at. Dengan jumlah yang banyak dan fasilitas bersuci yang ada, maka akan terjadi antrian yang panjang dan waktu yang cukup lama. Waktu itu bisa membuat waktu jum'at terlewat.

Bila kita cermati kondisi ini, maka kita sangat memahami ijthad sohabat 'Utsman bin 'Affan r.a. yang membuat adazn dua kali. Saat adazn pertama dikumandangkan, bila orang baru meninggalkan aktifitasnya, maka masih ada waktu baginya sebelum khotib naik mimbar. Waktu yang ada berkisar 10 menit. Khotib naik mimbar, salam, kemudian adzan kedua, ini katakanlah sekitar 5 menit. Jadi ada waktu sekitar 15 menit sebelum khuthbah disampaikan.

Bandingkan dengan satu khuthbah. Prakteknya adalah Khotib naik mimbar, salam, kemudian adzan. Maka waktu yang tersedia sekitar lima menit. Mungkin waktu lima menit itu baru keluar dari kantor dan belum ngantri di tempat wudhu.

Bila dikatakan bahwa kita harus bersiap-siap sebelum adzan dikumandangkan, itu hal baik, namun bukan kewajiban. Ayat 9 itu jelas menunjukkan meninggalkan pekerjaan itu saat adzan berkumandang.

Alhamdu lillah, ijtihad sohabat 'Utsman bin 'Affan r.a. dengan dua adzan adalah solusi pelaksanaan masalah ini, sehingga orang tidak tertinggal khuthbah jum'ah. Ijtihad ini bisa dipahami sebagai pelaksanaan antisipasi dari peringatan pada ayat 11-nya.

Kedua, rekreasi atau bermain sedemikian mewabah dalam kebudayaan masyarakat kita. kebiasaan "weekend" sudah menjadi bagian tak terpisahkan. Pada saat libur weekend, orang bepergian jauh, berekreasi, bermain dan berkumpul acara keluarga. Mengapa ? karena weekend itu adalah hari libur.

Bila libur jatuh hari jum'at, maka umat Muhammad s.a.w. berada dalam kondisi safar (bepergian jauh). Dengan kondisi safar itu, maka umat Muammad s.a.w. saat hari jum'at mendapatkan keringanan tidak wajib melaksanakan shalat jum'at. Bisa dibayangkan bahwa setiap minggu ada banyak orang (bisa jadi suatu ketika mayoritas) umat Muhammad s.a.w. tidak shalat jum'at dan tidak berdosa karena itu.

Dengan demikian, kebijakan libur hari jum'at bukan mendukung pelaksanaan shalat jum'at, malah bisa jadi mendukung meninggalkan shalat jum'at, karena menjadi waktu berpergian jauh untuk rekreasi, bermain dan acara-acara lain.

Di sini, kita pahami tepatnya para 'ulama yang tidak berjuang menjadikan jum'at sebagai hari libur. Biarlah hari libur tetap hari sabtu dan hari minggu. Tidak membuat jum'at sebagai hari libur bisa dipandang sebagai pelaksanana antisipasi dari peringatan pada ayat 11-nya.

Wallohu a'lam
M.Y. Kalam ~ Serbawacana
~ Weekends do not count unless you spend them doing something completely pointless ~ Bill Watterson