Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala. Kita memuji, memohan pertolongan dan meminta ampun kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan RasulNya.
kitab TAUHID oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi
mari kita koreksi tauhid kita sudah benarkah tauhid kita...?
Daftar Isi
- Kata Pengantar
- Tauhid [Hakekat dan Kedudukannya]
- Keistimewaan Tauhid dan Dosa-dosa yang Diampuni karenanya
- Mengamalkan Tauhid dengan Semurni-murninya Bisa Menyebabkan Masuk Surga Tanpa Hisab
- Takut Kepada Syirik
- Dakwah Kepada Syahadat “La Ilaha Illallah”
- Penjelasan Tentang Makna Tauhid dan Syahadat “La Ilaha Illallah”
- Memakai Gelang dan Sejenisnya untuk Menangkal Bahaya adalah Perbuatan Syirik
- Ruqyah dan Tamimah
- Minta Berkah Kepada Pepohonan, Bebatuan atau yang Sejenisnya
- Menyembelih binatang bukan karena Allah Subhanahu wata’ala
- Menyembelih binatang karena Allah, dilarang dilakukan di tempat penyembelihan yang bukan karena Allah
- Bernadzar untuk selain Allah adalah syirik
- Meminta perlindungan kepada selain Allah adalah syirik
- Berdo’a kepada selain Allah adalah syirik
- Ibadah itu hak milik Allah
- Malaikat makhluk yang perkasa bersujud kepada Allah
- Syafa’at
- Nabi tidak dapat memberi hidayah kecuali dengan kehendak Allah
- Penyebab utama kekafiran adalah berlebih-lebihan dalam mengagungkan orang-orang sholeh
- Larangan beribadah kepada Allah di sisi kuburan
- Berlebih-lebihan terhadap kuburan orang-orang sholeh menjadi sebab dijadikannya sesembahan selain Allah
- Upaya Rasulullah dalam menjaga Tauhid dan menutup setiap jalan yang menuju kepada syirik
- Penjelasan bahwa sebagian umat ini ada yang menyembah berhala
- Hukum Sihir
- Macam-macam Sihir
- Dukun, tukang ramal dan sejenisnya
- Nusyrah
- Tathoyyur
- Ilmu nujum (Perbintangan)
- Menisbatkan turunnya hujan kepada binatang
- Cinta kepada Allah
- Takut kepada Allah
- Tawakkal kepada Allah
- Merasa aman dari siksa Allah dan berputus asa dari RahmatNya
- Sabar terhadap takdir Allah adalah bagian dari Iman
- Riya’
- Beramal sholeh untuk kepentingan dunia adalah syirik
- Mentaati ulama dan umara’ dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal berarti mempertuhankan mereka
- Berhakim kepada selain Allah dan RasulNya
- Mengingkari sebagian Asma’ dan Sifat Allah
- Ingkar terhadap nikmat Allah
- Larangan menjadikan sekutu buat Allah
- Tidak rela terhadap sumpah yang menggunakan nama Allah
- Ucapan Seseorang : “Atas kehendak Allah dan kehendakmu”
- Mencaci masa berarti mencaci Allah
- Penggunaan gelar “qodli qudlot” [hakimnya para hakim]
- Memuliakan nama-nama Allah
- Bersenda gurau dengan menyebut nama Allah, Al Qur’an atau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
- Mensyukuri nikmat Allah
- Memberi nama yang diperhambakan kepada selain Allah
- Penetapan Al Asma’ul Husna hanya untuk Allah
- Larangan mengucapkan “ As salamu alallah”
- Ucapan “Ampunilah aku jika engkau menghendaki”
- Larangan mengucapkan “Hambaku”
- Larangan menolak permintaan yang menyebut nama Allah
- Larangan meminta sesuatu dengan menyebut nama Allah kecuali surga
- Ucapan “Seandainya”
- Larangan mencaci maki angin
- Larangan berprasangka buruk kepada Allah
- Mengingkari takdir
- Orang yang menggambar/melukis/berfoto
(Mushowwir) - Larangan banyak bersumpah
- Perjanjian Allah dengan NabiNya
- Larangan bersumpah mendahului Allah
- Larangan menjadikan Allah sebagai wasilah kepada mahlukNya
- Upaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menjaga kesucian Tauhid
- Keagungan dan kekuasaan Allah Subhanahu wata’ala
Sumber : http://adealam.wordpress.c
Daftar Istilah dalam Kitab ini
‘Adh-h = ‘Idhah : Sihir, dusta, tindakan mengadu domba, menghasut dan memfitnah.
‘Adhih (ism fa’il) : Tukang sihir.
‘Adwa : Penjangkitan atau penularan penyakit.
‘Ain : Pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya, kena mata.
‘Alaihissalam : Semoga salam sejahtera senantiasa dilimpahkan (Allah) kepadanya.
Allah akbar : Allah Maha besar.
Atsar : ada dua pengertian :
- Hadits
- Perkataan atau perbuatan yang dinisbatkan kepada sahabat atau tabi’in.
‘Azimah : Lihat ruqyah.
‘Azza wa Jalla : Maha Mulia dan Maha Agung.
Barzakh : Alam ghaib setelah manusia meninggal dunia sampai hari kiamat, atau alam kubur.
Dinar : Nama satuan uang, pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang terbuat dari emas.
Dirham : Nama satuan uang, pada zaman Rasaulullah Shallallahu’alaihi wasallam yang lebih kecil nilainya daripada dinar, yang terbuat dari perak.
Fai’ : Harta yang diperoleh kaum muslimin dari musuh tanpa melalui peperangan, karena ditinggal lari oleh pemiliknya.
Fa’l : Perasaan optimis, harapan bernasib baik dan sukses.
Ghanimah : Harta yang diambil alih oleh kaum muslimin dari musuh mereka ketika dalam peperangan, rampasan perang.
Ghaul : Hantu (gendruwo), salah satu jenis jin.
Hadits : Tuntunan dan tradisi yang diajarkan Rasalullah Shallallahu’alaihi wasallam melalui sabda, sikap, perbuatan dan persetujuan beliau, sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, sikap, atau persetujuan.
Hamah : Burung hantu.
Hasan : Hadits yang tingkatannya di bawah hadits shoheh, karena daya hafal atau kecermatan dan ketelitian orang yang meriwayatkannya masih kurang, tetapi bila banyak atau ada berbagai jalan dalam meriwayatkannya maka hadits tersebut meningkat menjadi shoheh.
Ibadah : Penghambaan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan mentaati segala perintahNya, dan menjauhi segala laranganNya, sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah, disertai dengan penuh rasa kerendahan hati dan penuh rasa cinta.
Iman : Ucapan hati dan lisan yang disertai dengan perbuatan, diiringi dengan ketulusan niat karena Allah, dan dilandasi dengan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah.
Isnad : Silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah.
Istinja’ : Bersuci atau membersihkan diri setelah buang hajat kecil atau besar.
Iyafah : Meramal nasib baik dengan menerbangkan burung, apabila terbang ke arah kanan berarti ada alamat baik. Sedang bedanya dengan thiyarah adalah kalau thiyarah itu meramal nasib buruk, atau merasa bernasib sial dengan melihat burung, hewan atau lainnya.
Jahiliyah : Kebodohan, yaitu suatu zaman yang ciri utamanya ialah mengagungkan selain Allah dengan disembah, dipuja, dipatuhi dan ditaati. Ciri lainnya kebobrokan mental dan kerusakan akhlak, seperti zaman sebelum Islam.
Ja’iz : Mubah, tidak dilarang dan tidak pula dianjurkan.
Jayyid : Suatu tingkatan sanad di atas hasan.
Jibt : Sihir, sebutan yang bisa digunakan untuk sihir, tukang sihir, tukang ramal, dukun, berhala dan yang sejenisnya.
Jizyah : Semacam pajak yang dipungut dari orang-orang non muslim yang mampu lagi dewasa, sebagai ganti daripada zakat yang dipungut dari orang-orang Islam, atas segala perlindungan dan ketentraman yang diberikan oleh kaum muslimin.
Al Khalil : Kekasih mulia, tingkatannya lebih tinggi daripada habib (kekasih).
Khamilah : Pakaian yang berbulu atau berbeludru, pakaian tersebut terbuat dari wool.
Khamisah : Pakaian yang terbuat dari dari wool atau sutera dengan sulaman yang indah lagi menarik.
Kunyah (baca : kun-yah) : Nama panggilan untuk kehormatan, seperti : Abu al–Abbas, Abu Abdillah, Abu Ahmad, dll. Biasanya diambil dari nama anak yang pertama.
Makruh : Sesuatu yang apabila dikerjakan kurang baik, tetapi apabila ditinggalkan akan mendapat pahala.
Marfu’ : Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah, sesuatu yang dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam baik itu berupa ucapan, perbuatan, sikap atau persetujuan, meskipun yang menisbatkan itu seorang sahabat atau tabi’in.
Mauquf : Sesuatu yang dinisbatkan kepada seorang sahabat, baik itu berupa ucapan, perbuatan atau persetujuan, perkataan yang diucapkan seorang sahabat atau perbuatan yang dilakukannya atau persetujuannya terhadap apa yang dilakukan seorang tabi’in.
Mufti : Orang yang memberikan fatwa atau petunjuk atas suatu masalah.
Nadzar : Ungkapan seseorang dengan ucapan bahwa ia akan melakukan sesuatu untuk Alloh jika tercapainya sesuatu baginya
Nau’ : Bintang, arti asalnya : tenggelamnya atau terbitnya suatu bintang.
Nusyrah : Tindakan untuk menyembuhkan atau mengobati orang yang terkena sihir dengan mantera atau jampi.
Qadha = qadar : Ketetapan ilahi, artinya bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini diketahui, dicatat, dikehendaki dan diciptakan oleh Allah.
Qunut : Membaca doa dalam shalat, dilakukan sebelum ruku’ atau sesudahnya pada rakaat terakhir, terutama pada waktu nazilah (dalam keadaan ada bahaya).
Radhiyallahu ‘anhu; ‘anha; ‘anhuma : Semoga Allah senantiasa melimpahkan keridhaan kepadanya (laki-laki, wanita, mereka berdua).
Risywah : Sogokan, uang semir, uang pelicin.
Riya’ : Melakukan suatu amal dengan cara tertentu supaya diperhatikan orang lain dan dipujinya, contohnya : seseorang melakukan shalat, lalu memperindah shalatnya ketika dia mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya.
Ruqyah : Usaha penyembuhan suatu penyakit dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, doa-doa, atau mantera-mantera.
Sakrat al maut : Rasa pedih dan sakit yang dirasakan seseorang ketika dicabut nyawanya, sekarat.
Sanad : Lihat Isnad.
Shafar : Bulan kedua dalam tahun hijriyah, yaitu bulan sesudah bulan bulan muharram.
Shahih : Hadits yang diriwayatkan secara bersinambung oleh orang-orang yang terpercaya (prilaku, daya hafal dan kecermatannya) mulai dari awal sanad sampai yang terakhir, bebas dari suatu keganjilan atau sebab yang menjadikan hadits tersebut lemah.
Shallallahu ‘alaihi wasallam : Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan salam sejahtera kepada beliau.
Subhanahu wa ta’ala : Maha suci Allah dan Maha tinggi.
Subhanallah : Maha suci Allah.
Syahadat : persaksian dengan hati dan lisan bahwa “Tiada sembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, dengan mengerti maknanya dan mengamalkan apa yang menjadi tuntunannya, baik zhahir maupun batin.
Syafaat : Perantaraan, yaitu perantaraan yang akan dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam kepada Allah, dan hal itu dengan seizinNya, untuk meringankan beban umat manusia ketika di padang mahsyar (pada hari kiamat) dan inilah yang dinamakan syafaat al kubra (terbesar) atau disebut juga al Maqam al mahmud, untuk memasukkan ke dalam surga bagi mereka yang berhak mendapatkan surga, untuk tidak memasukkan ke neraka bagi ahli tauhid dari umatnya yang berdosa yang semestinya masuk neraka, untuk mengeluarkan dari neraka orang orang ahli tauhid yang berdosa yang sudah masuk neraka, untuk menambahkan pahala dan meningkatkan derajat bagi orang-orang penghuni surga, dan perantaraan kepada Allah untuk meringankan siksa bagi sebagian orang kafir dan ini khusus untuk paman beliau Abu Thalib.
Ta’ala : Maha Tinggi.
Ta’awwudz : Meminta perlindungan kepada Allah engan mengucapkan A’udzu billah min …” (aku berlindung kepada Allah dari …)
Tahmid : Memuji Allah ta’ala dengan mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji hanya milik Allah).
Tahrif : Menyelewengkan suatu nash dari Al Qur’an atau Hadits dengan merubah lafazhnya atau membelokkan maknanya dari makna yang sebenarnya.
Takbir : Mengagungkan Allah dengan mengatakan “Allah Akbar” (Allah Maha besar).
Takyif : Mempertanyakan bagaimana sifat Allah itu, atau menentukan bahwa hakekat sifat Allah itu begini atau begitu.
Tamimah : Sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan dari rasa dengki seseorang, dsb. Dan termasuk dalam hal ini apa yang dinamakan dengan haikal.
Tamtsil : Menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhlukNya.
Tathayyur : Berfirasat buruk, merasa bernasib sial, atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lain, atau apa saja.
Ta’thil : Mengingkari seluruh atau sebagian sifat-sifat Allah. Sedang perbedaannya dengan tahrif, bahwa ta’thil tidak mengakui makna sebenarnya yang terkandung oleh suatu nash dari Al Qur’an atau Al Hadits. Adapun tahrif ialah merobah lafadznya atau memberikan tafsiran yang menyimpang dari makna sebenarnya yang dikandung oleh nash tersebut. Lihat tahrif.
Ta’wil : Ada tiga pengertian :
- hakekat atau kenyataan yang sebenarnya dari sesuatu perkataan atau berita. Seperti kata kata ta’wil yang tersebut dalam Al Qur’an 7 : 3, 53 : 7, 39 : 10, dan sebagainya.
- penafsiran, seperti kata kata para ahli tafsir : “ta’wil dari firman Allah …”, artinya : penafsiran dari firman Allah
- penyimpangan suatu kata dari makna yang sebenarnya ke makna yang lain. Dan inilah yang dimaksud dengan ta’wil yang sering disebutkan dalam pembahasan teologis.
Tiwalah : Guna-guna, sesuatu yang dibuat untuk supaya suami mencintai isterinya atau sebaliknya.
Thaghut : Setiap sesuatu yang diagungkan selain Allah dengan disembah, atau ditaati, atau dipatuhi, baik yang diagungkan itu batu, manusia, atau syetan.
Tharq : Meramal dengan membuat garis di atas tanah. Caranya antara lain, seperti yang dilakukan orang-orang Jahiliyah, yaitu : dengan membuat garis-garis yang banyak secara acak (sembarangan), lalu dihapus dua-dua, apabila yang tersisa dua garis itu tandanya akan sukses atau bernasib baik, tetapi apabila tinggal satu garis saja itu tandanya akan gagal atau bernasib sial.
Ulama : Ilmuwan, secara khusus : orang ahli dalam bidang agama Islam.
Umara’ : Pemimpin, penguasa.
Wada’ah : Sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang, menurut anggapan orang-orang Jahiliyah bisa digunakan sebagai penangkal penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar