Sabtu, 22 Agustus 2009

Orang–orang yang didoakan oleh malaikat

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba – hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28)

Inilah orang–orang yang didoakan oleh para malaikat :

Orang yang tidur dalam keadaan bersuci

Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

Orang yang duduk menunggu shalat

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)

Orang–orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat

Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

Orang–orang yang menyambung (dan merapatkan) shaf (yang tidak membiarkan sebuah kekosongan dan kelonggaran di dalam shaf)

Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah rådhiyallåhu 'anha, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf–shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

Orang-orang yang mengucapkan "aamiin" bersamaan dengan imam, setelah imam membacakan al-fatihah

Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Shahih Bukhari no. 782)

Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

Orang–orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mere ka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ rådhiyallåhu 'anhu, bahwasannya Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)

Orang–orang yang berinfak

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

Orang yang makan sahur

Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar rådhiyallåhu 'anhumaa, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan sahur” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

Orang yang menjenguk orang sakit

Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

Orang 'alim yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily rådhiyallåhu 'anhu, bahwa Rasulullah shållallåhu 'alaihi wa sallam bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi

Maraji’

Disarikan dari Buku Orang – orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar