Senin, 03 Agustus 2009

Ketika Kemuliaan ISLAM dihina.

Rasulullah SAW yang kita muliakan kembali dihina. Lewat sebuah blog, ditampilkan komik cabul yang menghina pernikahan mulia Rasulullah SAW dengan Zainab ra. Tidak hanya berisi gambar cabul, dicantumkan juga ayat-ayat Alquran dan hadist yang seakan-akan membenarkan isi komik cabul ini.

Penghinaan seperti ini terus berulang. Meskipun alamat blog komik cabul ini tidak lagi bisa diakses, namun kita tidak bisa menjamin penghinaan seperti ini tidak akan berulang. Bagi kita jelas penghinaan ini merupakan upaya sistematis yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah SWT.

Targetnya, bukan hanya sekedar menghina Rasulullah SAW, tapi juga memberikan gambaran keliru tentang Islam. Bukan tidak mungkin, komik cabul ini merupakan upaya provokasi untuk membuat umat Islam marah atau untuk menimbulkan konflik horizontal antara Islam kristen. Ujung-ujungnya stigma kekerasan dan teroris akan dilekatkan kepada umat Islam.

Lepas dari semua itu, kesalahan utamanya tetap ada pada kita, umat Islam. Umat Islam sekarang ini tidak lagi memiliki kekuatan politik riil yang melindungi Islam dan umatnya, yakni Khilafah. Hal ini membuat musuh-musuh Allah sebelah mata memandang kita. Kita tidak lagi memiliki sang pemimpin, Khalifah, jangankan kalau Rasulullah dihina, ketika ada seorang wanita muslimah dihina, Khalifah mengirim pasukan perangnya. Itulah yang dilakukan Khalifah al Mu'tashim billah saat mendengar jeritan wanita muslimah yang dinodai pasukan Romawi di daerah sekitar Baghdad. Khalifah mengirim pasukan untuk memberi pelajaran kepada pasukan kafir.

Khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam, Nabi dan umatnya, sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggeris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad SAW. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan Inggeris itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu sehingga kehormatan Nabi Muhammad tetap terjaga.

Jauh sekali dengan kondisi penguasa negeri Islam sekarang yang begitu lemah dan memang tidak memiliki kemauan untuk melindungi kemulian Rasulullah dan umat Islam. Mereka hanya sekedar basa-basi mengecam tanpa berbuat apa-apa. Yang lebih ironis lagi kalau sang pemimpin malah tidak tahu menahu . Kita menyayangkan bagaimana wapres Yusuf Kalla ketika ditanya tentang masalah ini menjawab tidak tahu.

Bisa dimengerti hal ini terjadi. Sebagian besar penguasa negeri-negeri Islam adalah pengkhianat umat. Mereka tidak lebih dari agen-agen Barat yang bertugas melindungi kepentingan tuan besar kapitalisnya. Untuk kepentingan tuan nya mereka tidak peduli meskipun agamanya dihina, atau rakyatnya sendiri menjadi susah. Bagaimana mungkin kita berharap pada mereka.

Kesalahan kita yang lain, umat Islam sering terjebak pada logika defensif. Sehingga kalimat yang sering muncul dari kita adalah kata-kata: jangan terprovokasi, Islam itu agama damai, dan kalimat-kalimat penenang lainnya yang sesungguhnya menunjukkan kelemahan kita.

Memang Islam adalah agama damai, tapi perdamaian terkadang bisa terwujud dengan perang. Perdamaian akan muncul kalau para penghina nabi kapok dan tidak mau berbuat seperti itu lagi. Dan untuk membuat kapok perlu sanksi yang tegas seperti hukuman mati atau seruan jihad fi sabilillah memerangi negara-negara kafir yang terus menerus menghina Rasulullah SAW.

Sikap Rasulullah dalam masalah ini sangat jelas seperti yang diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra. yang berbunyi: “Bahwa ada seorang wanita yahudi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan Nabi SAW. (oleh karena perbuatannya itu), maka perempuan itu telah dicekik sampai mati oleh seorang laki-laki. Ternyata Rasulullah SAW. menghalalkan darahnya”. (HR Abu Dawud)

Karena itu, kita tidak cukup bertindak defensif. Kita harus bertindak ofensif dengan menyerang pemikiran rusak mereka. Menyerang ide-ide liberal yang telah memberikan jalan untuk menghina Nabi kita. Kita harus katakan ide liberal yang kemudian membolehkan seseorang menghina orang lain, kemuliaan agama dan Rasul-Nya sungguh merupakan bencana yang menghancurkan umat manusia. Kita harus berulang-ulang menegaskan dan mengkampanyekan bahwa ide liberal itu adalah bencan bagi manusia.

'Ala kulli hal , sikap ofensif itu juga kita tunjukkan dengan serius dan sungguh-sungguh memperjuang Khilafah Islam yang akan melindungi umat Islam. Sebab jawab tuntas untuk penghina Nabi Muhammad SAW dan Islam adalah Khilafah dan jihad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar